Kamis, 22 Februari 2018

8 Jenis Rezeki Dari Allah SWT


1. Rezeki yang telah dijamin

"Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan rezeki semuanya dijamin Allah SWT . Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam kitab yang nyata (lauh Mahfuzh)." (Qur'an Surat Hud : 6).

2. Rezeki karena usaha

"Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya". (Quran Surah An-Najm ayat 39)

3. Rezeki karena bersyukur

"Dan ingatlah ketika tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka pasti adzab-Ku sangat berat." (Quran Surah Ibrahim ayat 7)

4. Rezei tak terduga

"Siapa yang yang bertaqwa kepada Allah SWT niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya Rezeki yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah SWT, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah SWT melaksanakan urusan-Nya. sungguh Allah telah mengadakan ketentuan abgi setiap sesuatu.
(Qur'an Surah At-Thalaq ayat 2-3 )

5. Rezeki karena istighfar 

"Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampun kepada TuhanMu, sungguh Dia maha pengampun, Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu
( Qur'an Nuh ayat 10-11)

6. Rezeki karena menikah

"Dan nikahilah orang-orang yang masih membujang diantara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya dan Allah maha luas (pemberianNya) Maha mengetahui.

7. Rezeki karena anak

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka, dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar." ( Qur'an Surah Al-Isra" ayat 31)

8. Rezeki karena sedekah

"Siapa yang meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepadaNya kamu dikembalikan.' (Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 245).




Langkah-langkah dasar dalam belajar


Abu Umar Ibnu Abdil Barr Al-Qurtthubi (463) membawakan riwayat dengan sanadnya sampai kepada Ali bin Hasan bin Syaqiq ia Ali mengatakan, aku mendengar Abdullah Bin Mubarak (181 H ) mengatakan bahwa:

1. Tingkatan pertama ilmu adalah niat
2. Kemudian mendengarkan
3. Kemudian memahami
4. Kemudian menghafal
5. Kemudian mengamalkan
6. Kemudian menyebarkan

Orang tua atau guru yang tidak memberikan anak didiknya langkah teratur dalam memperoleh ilmu hampir saja dikatakan tidak mengemban amanah dalam melaksanakan tugasnya. Apa saja tugas sebagai seorang ayah atau ibu kepada anaknya dan sebagai seorang guru  kepada peserta didiknya.

1. Luruskan anak kita atau peserta didik kita agar mempunyai niat yang benar.
2. Latih peserta didik kita untuk selalu diam dan selalu mendengarkan
3. Latih peserta didik kita untuk memahami satu persatu permasalahan
4. Bantu mereka untuk selalu menghafalkan ilmu
5. Mencontohkan kepada peserta didik bagaimana mengamalkan ilmu
6. Mengajarkan kepada peserta didik untuk selalu menyebarkan ilmu tersebut


Rambu-rambu
1. Saat memberi hadiah atas keberhasilan sang anak sekalipun ucapan "semoga Allah 
mengikhlaskan   niatmu dalam belajar do'akan anak didik kita dalam setiap kesempatan dengan do'a terbaik"
2. Kelas yang ribut dan tidak tertata rapih tidak layak untuk memulai pelajaran dan diberikan materi karena langkah kedua tidak boleh dilewati sangat tidak mungkin kalau langsung menapaki langkah  yang ke tiga
3. Materi yang belum faham harus diajarkan kembali jangan sampai materi satu belum faham sudah
beralih ke materi selanjutnya.
4. Mengajarkan ilmu dari yang paling dasar sampai kepada ilmu yang tertinggi atau tersulit sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa
5. Ortu/Guru  adalah teladan bagi setiap peserta didik mohnkan kepada Allah agar diberi taufik
dalam usaha menjadi teladan bagi anak didik  menyebarkan ilmu dalam berbagai kesempatan bukan sebar obrolan yang tidak jelas maslahatnya
atau ada namun sangat sedikit.

 Imam Abdullah bin Mubarak rahimahullah