Minggu, 14 Februari 2021

 Langkah-langkah dasar dalam belajar
Abu Umar Ibnu Abdil Barr Al-Qurtthubi (463) membawakan riwayat dengan sanadnya sampai kepada Ali bin Hasan bin Syaqiq ia Ali mengatakan, aku mendengar Abdullah Bin Mubarak (181 H ) mengatakan bahwa:
Tingkatan pertama ilmu adalah niat. Niat yang baik akan menghasilkan yang baik, sebaliknya niat yang tidak baik akan menghasilkan yang tidak baik pula. Jika kita menanam padi maka kita akan memanen padi dan jika kita menanam cabai pasti akan memanen cabai. Jika kita belajar maka harus mempunyai niat lillahi ta’ala. Mencari ilmu karena semata-mata mencar ridho Allah insha Allah  akan menghasilkan ilmu-ilmu yang berkah dan bermanfaat buat diri sendiri bahkan buat semua orang.
Kedua, mendengarkan. Proses yang kedua dalam belajar adalah mendengarkan. Dengarkan dahulu materi-materi pelajaran yang diberikan oleh guru kita. Agar materi yang disampaikan oleh seorang guru akan terekam oleh telinga kita dan pikiran kita.
Ketiga, memahami. Proses memahami adalah tingkatan ketiga setelah kita mendengarkan. Setelah materi-materi didengarkan kemudian materi tersebut harus dipahami oleh pikiran kita, bahkan harus dipahami oleh hati kita.
Keempat,menghafal. Kemudian tingkatan belajar yang keempat adalah menghafal. Materi-materi yang sudah dipahami kemudian kita hafalkan satu persatu. Setelah hafal  jangan lupa untuk selalu mengulangi hafalan tersebut agar tidak hilang. Jaga hafalan tersebut dalam pikiran kita dan hati kita jangan biarkan menjadi hilang atau lupa.                          
Kelima,  mengamalkan. Tingkatan belajar yang kelima adalah mengamalkannya. Setelah proses memahami ilmu barulah kita selalu mengamalkan ilmu-ilmu yang harus dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Kita memahami ilmu sholat yang benar maka amalkan ilmu sholat yang benar tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Keenam, menyebarkan. Tingkatan yang keenam adalah menyebarluaskan ilmu tersebut. Ilmu yang disebarkan tentunya ilmu yang bermanfaat. Karena ilmu yang bermanfaat yang disebarkan akan menjadikan amal jariyah kita yang akan mengalir ke alam barzah kita. Ada tiga amalan yang akan mengalir ke alam barzah ketika kita sudah meninggal diantaranya adalah anak sholeh yang selalu mendo’akan ibu bapaknya, shodaqoh jariyah dan ilmu yang bermanfaat yang tentunya diamalkan.
Keenam tingkatan belajar ini harus dimiliki oleh semua murid agar ilmu yang dipelajarinya akan mudah didapatkan.
Kita sebagai orang tua atau guru harus memberikan kepada anak atau muridnya langkah-langkah teratur dalam memperoleh ilmu. Orang tua atau guru yang tidak memberikan anak didiknya langkah teratur dalam memperoleh ilmu hampir saja dikatakan tidak mengemban amanah dalam melaksanakan tugasnya. Apa saja tugas sebagai seorang ayah atau ibu kepada anaknya dan sebagai seorang guru  kepada peserta didiknya.
1. Luruskan anak kita atau peserta didik kita agar mempunyai niat yang benar.
2. Latih peserta didik kita untuk selalu diam dan selalu mendengarkan
3. Latih peserta didik kita untuk memahami satu persatu permasalahan
4. Bantu mereka untuk selalu menghafalkan ilmu
5. Mencontohkan kepada peserta didik bagaimana mengamalkan ilmu
6. Mengajarkan kepada peserta didik untuk selalu menyebarkan ilmu tersebut
Rambu-rambu yang harus dimiliki oleh orang tua atau guru terhadap anak atau muridnya diantaranya adalah:
1. Saat memberi hadiah atas keberhasilan sang anak sekalipun ucapan "semoga Allah”mengikhlaskan   niatmu dalam belajar do'akan anak didik kita dalam setiap kesempatan dengan do'a terbaik"
2. Kelas yang ribut dan tidak tertata rapih tidak layak untuk memulai pelajaran dan diberikan materi karena langkah kedua tidak boleh dilewati sangat tidak mungkin kalau langsung menapaki langkah  yang ke tiga
3. Materi yang belum faham harus diajarkan kembali jangan sampai materi satu belum faham sudah beralih ke materi selanjutnya.
4. Mengajarkan ilmu dari yang paling dasar sampai kepada ilmu yang tertinggi atau tersulit sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa
5. Orang tua atau guru adalah teladan bagi setiap peserta didik.  Mohnkan kepada Allah agar diberi taufik dalam usaha menjadi teladan bagi anak didik,  menyebarkan ilmu dalam berbagai kesempatan, bukan menyebar obrolan yang tidak jelas maslahatnya atau ada namun sangat sedikit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar