Minggu, 14 Februari 2021

 lanjutan Surga ada di bawah telapak kaki ibu

Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan katakanlah: Wahai tuhanku , kasihanilah kiranya keduanya, sebagaimana keduanya telah mengasihani aku ketika aku masih kecil” (QS Al-Isra ayat 23-24).
Surga ada di bawah telapak kaki ibu bermakna kita harus selalu berbakti kepada ibu. Karena khusus seorang ibu lebih besar pengorbanannya, telah berjuang sangat keras sejak mengandung sembilan bulan, menyapihnya dalam dua tahun serta membesarkan hingga dewasa. Ibu berperan sangat penting dalam keluarga terutama dalam tumbuh kembangnya seorang anak.
Kita sering mendengar pernyataan “surga berada di telapak kaki ibu” makna sebenarnya adalah sebagai seorang anak harus berbakti kepada ibu. Karena seorang ibu memiliki kedudukan tertinggi dalam islam. Ini dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW dari Abu Hurairoh ra berkata
"Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu. (HR. Bukhari)
Di dalam hadits di atas  nama ibu disebutkan sebanyak tiga kali dan ayah satu kali. Inilah  kiasan bahwa  "surga di telapak kaki ibu" adalah satu perumpamaan yang bahwasannya sebagai anak wajib menghormati tiga kali lebih baik ketimbang ayah. Bukan berarti ayah tidak harus dihormati, ya. Tetapi, dalam bentuk jasa seorang ibu di sini jauh lebih besar pengorbanannya.
Dalam kondisi apapun seorang anak harus mementingkan seorang ibu terlebih dahulu daripada diri sendiri, dan orang lain. Mungkin inilah yang dimaksud "surga berada di telapak kaki ibu". Dan kiasan “surga di telapak kaki ibu” sudah banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh anak-anak sholeh sholehah untuk tidak durhaka, melawan, membantah, membentak, bahkan sampai menyakiti hari seorang ibu. Sebaliknya anak sholeh sholehah selalu menjaga, menghormati, menyayangi, berkata yang lembut, sopan, taat serta patuh kepada ibu.
Sebagai seorang anak maka harus memperhatikan  ibu dengan baik dengan selalu memberikan senyuman, ucapan kelembutan penuh kasih sayang, dan peluklah ibu  di saat ibu lagi sedih, di saat masalah datang menghampirinya. Terus beri semangat dan motivasi ketika ibu sedang sakit dan selalu do’akan agar cepat sembuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar