Minggu, 14 Februari 2021

 Istri sholehah adalah istri yang taat dan menjalankan etika terhadap suaminya

    Mempunyai istri yang sholehah adalah dambaan seorang pemuda yang sholeh. Istri sholehah adalah istri yang selalu taat dan menjalankan semua etika terhadap suaminya. Ketaatan disini dalam bentuk segala perintah suami yang baik, dan bermanfaat. Seorang suami yang bijak tidak akan menyuruh seorang istri berbuat yang tidak baik. Seorang istri boleh tidak taat kepada suami apabila suami menyuruh tidak baik, menyuruh untuk bermaksiat, menyuruh untuk tidak beribadah kepada Allah SWT.
    Istri yang sholehah adalah istri yang menjalankan etika terhadap suaminya. Sedikitnya ada enam belas etika istri terhadap suami yang harus dijalankan seorang istri dalam kehidupan sehari-hari. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 442) menjelaskan mengenai etika seorang istri terhadap suaminya yaitu:
“Adab istri terhadap suami, yakni: selalu merasa malu, tidak banyak mendebat, senantiasa taat atas perintahnya, diam ketika suami sedang berbicara, menjaga kehormatan suami ketika ia sedang pergi, tidak berkiahanat dalam menjaga harta suami, menjaga badan tetap berbau harum, mulut berbau harum dan berpakaian bersih, menampakkan qana’ah, menampilkan sikap belas kasih, selalu berhias, memuliakan kerabat dan keluarga suami, melihat kenyataan suami dengan keutamaan, menerima hasil kerja suami dengan rasa syukur, menampakkan rasa cinta kepada suami kala berada di dekatnya, menampakkan rasa gembira di kala melihat suami.”
Dari etika diatas perlu dijelaskan lebih detail satu persatu:
Petama, senantiasa merasa malu terhadap suami. Meskipun seorang istri sudah lama menikah tetapi harus tetap mempunyai rasa malu terhadap suaminya. Rasa malu disini dalam arti yang baik. Seorang istri harus malu di hadapan suami ketika penampilannya kuarng menarik , perangainya kurang baik, atau prilakunya buruk, malu selalu melawan perkataan seorang suami. Ingat seorang suami adalah kepala keluarga dan keridhoan Allah ada pada suami. Karena Allah SWT akan ridho kepada seorang istri jika suaminya sudah ridha. Allah SWT menunjukan maqam suami atas maqam istri.

    Kedua, tidak banyak mendebat. Jika ada perdebatan harus diselesaikan secepat mungkin.Tentunya ketika berdebat harus ada yang mengalah salah satu pihak. Dan seorang istri tidak mendebat suami dalam hal-hal yang tidak perlu. Seorang istri hendaknya tidak mendebat suami dalam hal-hal yang tidak perlu. Namun demikian diskusilah dengan suami untuk mencari solusi terbaik dari suatu permasalahan.

         Ketiga, senantiasa taat atas perintahnya. Patuh dan taat pada suami adalah kewajiban . Seberat apapun perintah suami harus dipatuhi seorang istri selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan syariat agama. Seorang istri harus selalu menunjukan ketaatannya kapanpun dan dimanapun berada.

 Keempat,diam ketika suami sedang berbicara. Seorang istri yang sholehah adalah istri yang selalu mendengarkan dengan baik ketika suaminya berbicara.
Sebanyak apapun pembicaraanya seorang istri harus tetap mendengarkan, dan jangan sekali-kali istri memotong pembicaraan suami. Apabila ingin memotong pembicaraan maka seorang istri harus meminta izin atau persetujuan suami terlebih dahulu. Jika suami memberikan izin barulah istri berbicara dan jika suami tidak memberi izin maka sebaiknya istri diam untuk mendengarkan.
Kelima, menjaga keharmonisan suami ketika sedang pergi. Seorang istri hendaklah berprrilaku baik ketika suaminya pergi karena ada keperluan pekerjaan dan lainnya. Seorang istri harus mempunyai rasa malu jika melakukan hal-hal yang tidak terpuji ketika suaminya tidak ada. Sebaiknya seorang istri tetap di rumah mengerjakan tugasnya sebagai seorang istri. Dan selalu menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai yang nantinya akan menimbulkan ketidakharmonisan dalam keluarga.
Keenam, tidak berkhianat dalam menjaga harta suami. Biasanya seorang istri adalah orang yang paling dipercayai memegang harta suaminya. Sebaiknya seorang istri tidak berkhianat dengan membelanjakan sebagian hartanya atau seluruh hartanya dengan menghambur-hamburkan pada barang-barang yang tidak penting. Sebaiknya seorang istri ketika menggunakan harta suaminya harus meminta izin terlebih dahulu dan menjelaskan sedetail-detainya untuk keperluan apa saja harta tersebut digunakan?. Alangkah indahnya jika seorang istri dan suami saling terbuka dalam segala hal. Dengan demikian kedepannya tidak akan ada masalah yang akan dipersoalkan sehingga keharmonisan dalam keluarga akan tetap terjalin.
Ketujuh, menjaga badan tetap berbau harum. Hendaknya seorang istri  menjaga badan agar tetap berbau harum di hadapan suaminya. Banyak cara yang dilakukan oleh seorang istri agar badannya selalu harum di depan suaminya. Salah satu caranya dengan tetap memperhatikan kebersihan badannya, pakaiannya, tempat tinggalnya. Untuk kebersihan badan biasanya dengan mandi teratur dengan sabun yang wangi untuk menjaga agar badan tetap segar. Kebersihan pakaian dengan selalu mencuci pakaian dengan menggunakan sabun cuci dan pewangi agar tetap bersih serta wangi. Untuk kebersihan lingkungan rumah dengan selalu membersihkan rumah setiap hari tanpa henti agar lingkungan rumahnya tetap bersih.
Kedelapan, mulut berbau segar dan pakaian bersih. Yang harus diperhatikan seorang istri selanjutnya adalah bau mulutnya harus selalu segar dan pakaian yang dipakainya harus selalu bersih. Kedua hal ini harus selalu ada ketika berinteraksi dengan suami karena akan menimbulkan rasa nyaman. Seorang suami tentunya akan senang jika seorang  istri selalu memperhatikan kebersihan badannya dan pakaiannya.
Kesembilan, seorang istri menampakkan sifat qona’ah. Seorang istri hendaknya mempunyai sifat qona’ah dalam dirinya. Semua  pemberian suami harus tetap disyukuri meskipun jumlah atau wujud pemberiannya kecil. Istri yang selalu mensyukuri pemberian suaminya termasuk istri yang sholehah istri dambaan semua suami.

Kesepuluh, menampilkan sikap belas kasih. Istri yang sholehah mempunyai belas kasih kepada suami atas semua perjuangan serta jerih payahnya. Sebaiknya seorang istri harus hati-hati dalam bertindak kepada suaminya. Seorang istri tidak bersikap kasar dengan ucapan dan perbuatannya. Ucapannya tidak merendahkan suami serta tidak menindas suami ketika suami dalam keadaan lemah.
Kesebelas, selalu berhias. Seorang istri sebaiknya selalu berpenampilan menarik di depan suaminya. Seorang istri yang menarik di hadapan suami akan membuat suami betah di rumah. Selain wajahnya yang cantik karena berhias seorang istri harus selalu tersenyum di hadapan suami.
Kedua belas, memuliakan kerabat dan keluarga suami. Seorang istri harus memahami bahwa suaminya pasti memiliki hubungan emosional dengan para kerabat keluarganya. Sebab itu istri sholehah harus memuliakan kerabat dan keluarga suami tersebut. Dimanapun bertemu dan berinteraksi tetap kita harus memuliakan kerabat dan keluarga suami..
Ketiga belas, melihat kenyataan suami dengan keutamaan. Seorang istri hendaknya melihat seorang suami sebagai kenyataan. Sebagai seorang istri mendapati suaminya adalah baik maka harus menyukurinya. Jika sebaliknya, maka seorang istri harus bersikap sabar untuk menerimanya. Karena sabar adalah puncaknya ilmu.

Keempat belas, menerima hasil kerja suami dengan rasa syukur. Hendaklah seorang istri menerima hasil kerja suami dengan rasa syukur. Baik penghasilan suami besar ataupun kecil seorang istri harus menerimanya. Rasa syukur istri terhadap penghasilan suami akan membuat kenyamanan di hati suami. Serta dengan mensyukuri nikmatNya, Allah SWT akan menambahkan dengan berbagai nikmat yang lain.
Kelima belas, menampakkan rasa cinta kepada suami kala berada di dekatnya. Rasa cinta adalah menyatunya hati antara istri dan suami. Hendaklah seorang istri menampakkan rasa cinta  kepada suami kala berada di dekatnya. Dengan rasa cinta yang ditampakkan seorang istri akan membuat seorang suami lebih-lebih mencintai istrinya. Tetapi sebagai seorang muslim dalam masalah cinta yang harus di dahului adalah cinta kita kepada Allah SWT. Jangan sampai cinta kita kepada istri atau suami kita mengalahkan cintanya kepada Allah dan RasulnyNya. Barulah setelah cinta kita kepada Allah dan Rasulnya kita cinta kepada ibu, bapa, suami atau istri, kerabat, serta saudara-saudara seiman.
Keenam belas, menampakkan rasa gembira di kala melihat suami. Ketika suami pulang kerja, pulang dari kerabatnya atau dari manapun, bagi seorang istri harus menampakkan rasa gembira ketika melihatnya. Ketika seorang istri menampakkan rasa gembira tentu sebaliknya seorang suami juga akan menampakkan rasa gembira ketika istrinya bergembira. Kegembiraan dalam keluarga akan menjadikan keluarga selalu ada dalam ketenangan, keharmonisan, penuh dengan  cinta dan kasih sayang. Sehingga tujuan dari rumah tangga tersebut akan tercapai.
Demikianlah keenam belas adab istri terhadap suami sebagaimana dinasihatkan Imam Al-Ghazali. Semakin banyak adab terhadap suami yang bisa dilaksanakan, semakin tinggi derajat kesholehan istri. Istri sholehah adalah istri yang taat serta menjalankan adab terhadap suaminya .Semakin banyak dan tinggi nilai etika terhadap suami  maka semakin tinggi kemuliaan seorang istri tersebut di hadapan Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar